Layanan Rujukan Kekerasan

Pemetaan Sistem Rujukan KBG di Populasi Kunci

Mulai tahun 2022, Indonesia AIDS Coalition (IAC) telah melaksanakan program integrasi Intimate Partner Violance, yaitu screening notifikasi pasangan dalam program Pencegahan HIV pada Pekerja Seks Perempuan yang dilakukan oleh Petugas Penjangkau PSP (peer leader). Tujuannya adalah memberikan perlindungan terhadap mereka yang menjadi korban kekerasan oleh pasangannya. Namun, memang program ini baru sebatas pendampingan di lingkup pekerja seks, sehingga perlu diperluas ke seluruh populasi kunci. Selain itu, mekanisme perlindungannya perlu diperluas sampai pada respon cepat untuk semua bentuk kekerasan dan penentuan layanan penanganan kekerasan.

Pemetaan system rujukan bagi korban Kekerasan Berbasis Gender pada populasi kunci dan orang dengan HIV di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur pada 13-14 Juni 2022, adalah salah satu implementasi dari program tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan oleh IAC bersama Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI) dan Yayasan SPEK-HAM yang bertujuan memetakan system rujukan pada kasus kekerasan berbasis gender (KBG), membangun system rujukan kekerasan yang ditemukan oleh petugas lapangan terutama pada populasi kunci dan perempuan dengan HIV, serta membangun sinergi antar komunitas dengan pemerintah agar saling melengkapi dan memastikan system rujukan ini berjalan dengan lancar ke depannya.

Ini merupakan salah satu bentuk dukungan IAC dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip kesetaraan gender dan hak asasi manusia ke dalam penanggulangan HIV-AIDS nasional. Program ini akan melibatkan lembaga-lembaga kunci pemerintah, badan-badan PBB, dan lembaga pengadaan layanan. Program akan memperkuat penyedia layanan kekerasan yang terintegrasi melalui pengembangan mekanisme rujukan penanganan kekerasan, peningkatan kapasitas lembaga layanan, dan sensitisasi. Diharapkan populasi kunci dan orang dengan HIV yang menjadi korban kekerasan berbasis gender dapat mengakses layanan rujukan kekerasan yang komprehensif, berkualitas, aman, dan berkelanjutan.

Rencananya, selama 2022 pemetaan penyediaan layanan penanganan kekerasan harus sudah berhasil terintegrasi di 23 kabupaten/kota wilayah di Indonesia seperti, DKI Jakarta (5 wilayah), Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, Depok, Bogor, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, Malang, Lampung, Medan, Deli Serdang, Palembang, Denpasar, Makassar, Jayapura, dan Sorong.

Dalam upaya memperkuat dan membangun layanan penanganan kekerasan berbasis gender (Gender Based Violence/GBV) yang terintegrasi dengan layanan HIV, maka diperlukan sinergi dan dukungan seluruh mitra dari unsur pemerintah daerah, lembaga bantuan hukum (LBH), lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Oleh karenanya IAC akan melakukan pemetaan layanan system rujukan berbasis perlindungan kekerasan sebagai langkah awal untuk memaparkan bentuk sinergi dan kerjasama dengan lembaga pengadaan layanan di 23 kabupaten/kota di Indoensia yang menjadi wilayah intervensi CSS HR.

Adapun lembaga-lembaga yang berhasil dikunjungi oleh IAC di Kota Kupang antara lain, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kupang, Dinas Sosial Kota Kupang, Rumah Sakit Yohanes, Rumah Sakit Bhayangkara, Yayasan Flobamora, dan LBH APIK Nusa Tenggara Timur.

Share this post

On Key

Related Posts

Artikel

People Health Assembly 3

Pada tanggal 6 Juli – 11 Juli 2012 ini berlangsung People Health Assembly 3, yang kali ini akan diadakan di Universitas Western Cape, Cape Town,

Read More »

Global Health Watch 3

Global Health Watch 3 Global Health Watch 3 View more documents from Indonesia AIDS Coalition Global Health Watch 3 Global Health Watch 3 View more

Read More »

Pemetaan Sistem Rujukan KBG di Populasi Kunci

Layanan Rujukan Kekerasan

Mulai tahun 2022, Indonesia AIDS Coalition (IAC) telah melaksanakan program integrasi Intimate Partner Violance, yaitu screening notifikasi pasangan dalam program Pencegahan HIV pada Pekerja Seks Perempuan yang dilakukan oleh Petugas Penjangkau PSP (peer leader). Tujuannya adalah memberikan perlindungan terhadap mereka yang menjadi korban kekerasan oleh pasangannya. Namun, memang program ini baru sebatas pendampingan di lingkup […]

Swakelola Perlu Disinergikan antara Pemerintah dan Masyarakat Sipil

Potensi Kemitraan Pemerintah dan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) itu sangat mungkin dilakukan, bahkan kemungkinan besar sudah pernah dilakukan sebelumnya. Mekanisme Swakelola[1] yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) no. 12 tahun 2021 tentang Perubahan Perpres no. 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Peraturan LKPP no. 3 tahun 2021 tentang pedoman Swakelola, dan Peraturan LKPP RI […]

Vacancy Technical Officer Swakelola

Setelah terpilih menjadi Principal Recipient (PR) The Global Fund-ATM, Indonesia AIDS Coalition (IAC) akan mengimplementasikan program Penguatan Sistem Komunitas dan Hak Asasi Manusia (Community System Strengthening-Human Rights/CSS-HR). Salah satu aktivitas yang akan dijalankannya adalah melakukan advokasi anggaran khusus untuk program penanggulangan HIV bagi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) lokal melalui mekanisme Swakelola. Indonesia sebagai negara dengan […]

Bersama Melawan Kebijakan Diskriminatif Bagi LGBTIQ

Setiap tanggal 17 Mei seluruh dunia merayakan International Day Against Homophobia, Biphobia, Intersexism and transphobia (IDAHOBIT). Dalam peringatan ini, seluruh dunia berkeinginan agar semua menjamin martabat setiap orang untuk bebas dari segala bentuk kebencian seperti kekerasan, diskriminasi dan pelecehan. UN Women dalam pernyataan sikapnya pada 16 Mei 2022 dalam peringatan Hari IDAHOBIT menyatakan menentang Homofobia, […]

want more details?

Fill in your details and we'll be in touch