Intimate Partner Violence

Pelatihan bagi Pelatih Intimate Partner Violence (IPV) Integration

Indonesia AIDS Coalition dengan dukungan dari USAID-BANTU menyelenggarakan Pelatihan bagi Pelatih: Peningkatan Pengetahuan terkait Intimate Partner Violence dan Mekanisme Skrining dan Rujukan di Hotel Mercure Alam Sutera, tanggal 22-25 Mei 2021 yang lalu.

Ide ini berangkat dari peningkatan kekerasan berbasis gender pada populasi kunci dan populasi umum sehingga meningkatkan kerentanan terhadap HIV dan AIDS sehingga timbul kebutuhan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kekerasan berbasis gender pada populasi kunci. Hal ini juga mendorong inisiasi integrasi antara program penjangkauan dengan program penciptaan lingkungan yang kondusif bagi akses terhadap kesehatan.

Konsep dari rangkaian kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan skrining kekerasan pada kegiatan penjangkauan serta mekanisme rujukannya sehingga diharapkan adanya sinergi antara kegiatan penjangkauan dengan penciptaan lingkungan yang kondusif.  Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan integrasi Intimate Partner Violence dalam program penjangkauan yang dimulai dari penyusunan modul modifikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan penjangkauan PSP, Training of Trainers, dan kemudian training kepada Outreach Workers dan Paralegal. Para petugas lapangan yang dilatih ini kemudian diharapkan akan dapat berkontribusi dalam melakukan skrining dan rujukan dimana laporannya akan diolah menjadi bahan advokasi bagi kepentingan komunitas itu sendiri.

                                                                       Kegiatan Training of Trainers

Dua belas orang community champion yang bergerak dalam penjangkauan dan pendampingan PSP serta advokasi mengambil bagian dalam Pelatihan ini, dengan komposisi gender yang bervariasi. Sementara para fasilitator yang memandu Pelatihan ini merupakan fasilitator yang telah mendapatkan Pelatihan Fasilitator Gender Based Violence nasional sebelumnya. Animo peserta terlihat cukup baik dan menyambut dengan gembira Pelatihan ini, karena diharapkan akan dapat menjembatani program penjangkauan dan pendampingan dengan penciptaan lingkungan yang kondusif.

Pelatihan lanjutan kepada Paralegal dan Petugas Penjangkau akan dilakukan pada minggu selanjutnya.

Share this post

On Key

Related Posts

Job Vacancy

Vacancy Eksternal Auditor

The Indonesian AIDS Coalition (IAC) was founded in 2011. While still young, we have made significant leaps and bounds in our performance. Our goal is

Read More »

Pelatihan bagi Pelatih Intimate Partner Violence (IPV) Integration

Indonesia AIDS Coalition dengan dukungan dari USAID-BANTU menyelenggarakan Pelatihan bagi Pelatih: Peningkatan Pengetahuan terkait Intimate Partner Violence dan Mekanisme Skrining dan Rujukan di Hotel Mercure Alam Sutera, tanggal 22-25 Mei 2021 yang lalu. Ide ini berangkat dari peningkatan kekerasan berbasis gender pada populasi kunci dan populasi umum sehingga meningkatkan kerentanan terhadap HIV dan AIDS sehingga […]

Briefing Paper Trips Waiver – Audiensi IAC dengan Menteri Kesehatan Indonesia

Pandemi yang sedang terjadi saat ini merupakan krisis Global, Indonesia seperti negara lain sedang berjuang untuk melewati pandemi ini. Untuk mencapai kekebalan komunal, semua negara harus memiliki akses yang sama dan setara terhadap vaksin, obat dan alat Kesehatan. Afrika Selatan dan India mengajukan sebuah proposal kepada TRIPS (Trade Related Aspect of Intellectual Propety Rights) di […]

Vacancy Website Development as Full Knowledge Management Hub

Web Develompent IAC

Website Development As Full Knowledge Management Hub (Publication, Research, Dissemination and Transfer of Information) on Human Rights in the context of HIV and TB Latar Belakang Indonesia AIDS Coalition (IAC) dalam upayanya menciptakan Lingkungan yang Kondusif dan mendorong penguatan komunitas, melakukan berbagai intervensi yang dapat mendukung tercapainya tujuan tersebut. Salah satunya adalah berupaya meningkatkan pengetahuan […]

Vacancy Planning Officer – Re-Advertised

Respon terhadap epidemi HIV di Indonesia telah berlangsung selama lebih dari dua dekade dan sedikitnya ada total dana sebesar US$ 445 juta yang sebagian besarnya adalah dana hibah bantuan luar negeri (Nadjib et al, 2014). Komitmen pemerintah dapat dilihat melalui peningkatan secara signifikan belanja negara untuk upaya penanggulangan HIV-AIDS dalam beberapa tahun terakhir, walaupun pada […]

want more details?

Fill in your details and we'll be in touch